Java Swing adalah toolkit antarmuka pengguna grafis (GUI) yang telah lama menjadi bagian dari Java Foundation Classes (JFC). Swing memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi desktop dengan elemen-elemen GUI seperti tombol, kotak teks, dan tabel. Swing platform-independent, artinya aplikasi yang dibuat dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
Namun, komponen-komponen Swing (dikenal sebagai "lightweight" components) tidak menggunakan komponen native dari sistem operasi, melainkan digambar oleh Java sendiri. Hal ini seringkali menghasilkan tampilan yang kurang modern dan kurang konsisten dengan tampilan dan nuansa sistem operasi aslinya. Selain itu, pengembangan antarmuka pengguna yang kompleks di Swing bisa menjadi rumit dan memakan waktu, terutama dalam hal tata letak dan penyesuaian visual.
Berbeda dengan Java Swing, JavaFX adalah toolkit GUI yang lebih modern, dirancang sebagai pengganti Swing. JavaFX menawarkan kemampuan untuk membuat aplikasi desktop, seluler, dan web (melalui teknologi lain) dengan antarmuka yang lebih kaya, dinamis, dan menarik secara visual. Salah satu keunggulan utamanya adalah penggunaan Scene Builder (alat visual) dan bahasa deskriptif seperti FXML untuk memisahkan desain antarmuka dari logika bisnis (mirip pola Model-View-Controller).
JavaFX juga memanfaatkan akselerasi grafis perangkat keras, menghasilkan kinerja rendering yang lebih baik dan memungkinkan efek visual yang lebih canggih. Perpindahan ke JavaFX direkomendasikan karena memberikan tampilan dan nuansa yang modern (bisa menyerupai aplikasi native), dukungan untuk CSS untuk kustomisasi tema, dan paradigma pengembangan yang lebih bersih yang sangat cocok untuk aplikasi masa kini yang menuntut desain interaktif dan responsif.
| Fitur | JavaFX | Java Swing |
|---|---|---|
| Tampilan & Desain Visual | Modern dan Elegan. Mendukung akselerasi grafis perangkat keras (GPU), menghasilkan rendering UI yang cepat, halus, dan visual yang kaya. | Kuno (Legacy). Bergantung pada rendering Java (Lightweight), sering terlihat usang dan kurang konsisten dengan tampilan OS native. |
| Kustomisasi Tema | Dukungan Penuh CSS. Memungkinkan penataan gaya (styling) menggunakan Cascading Style Sheets (CSS), memisahkan desain dari kode, dan mempermudah penerapan tema kustom. | Kustomisasi rumit, seringkali memerlukan modifikasi pada Look-and-Feel bawaan atau penggunaan kelas kustom yang kompleks. |
| Arsitektur UI | Menggunakan FXML (bahasa berbasis XML) untuk mendefinisikan struktur UI, yang mendorong pemisahan View (FXML) dari Controller (Java), sangat mendukung pola MVC. | UI biasanya didefinisikan secara programatik (dalam kode Java), yang membuat kode menjadi lebih padat dan sulit dipertahankan. |
| Manajemen Data | Data Binding Bawaan. Memungkinkan penghubungan properti UI ke model data secara otomatis (reaktif), mengurangi kode boilerplate dan bug sinkronisasi data. | Membutuhkan kode listener manual untuk setiap sinkronisasi data, yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. |
| Alat Desain | Didukung oleh Scene Builder, alat desain visual drag-and-drop yang kuat untuk membuat UI FXML tanpa perlu menulis kode. | Dukungan alat desain visual pihak ketiga tidak sekuat atau sepopuler Scene Builder. |
| Dukungan Multimedia | Integrasi Media dan Web yang Kuat. Memiliki komponen bawaan untuk pemutar media dan komponen WebView (berbasis WebKit) untuk integrasi konten web. |
Membutuhkan pustaka tambahan dan integrasi yang lebih sulit untuk fungsi multimedia dan web. |
| Aplikasi Target | Dirancang untuk mendukung aplikasi Desktop, Embedded, dan berpotensi Mobile. | Fokus utama hanya pada aplikasi Desktop. |
Kesimpulan: JavaFX menawarkan paradigma pengembangan yang lebih bersih, tampilan yang jauh lebih profesional, dan kinerja yang lebih baik berkat akselerasi grafis, menjadikannya pilihan modern dan masa depan untuk aplikasi desktop Java.
Sebelumnya, JavaFX (seperti halnya Swing) dibundel secara otomatis di dalam Java Development Kit (JDK).
- Sebelum Java 11: JavaFX sudah termasuk dalam JDK (versi 8, misalnya). Anda hanya perlu menginstal JDK, dan JavaFX siap digunakan.
- Mulai Java 11 dan Seterusnya: Oracle memutuskan untuk memisahkan JavaFX dari JDK standar. Keputusan ini dibuat untuk mengurangi ukuran JDK dan memberikan fleksibilitas pada modul inti Java.
- JavaFX kini dikembangkan dan dikelola sebagai proyek sumber terbuka yang disebut OpenJFX oleh komunitas, di bawah naungan Gluon.
- Ini berarti jika Anda menggunakan JDK modern (11 atau lebih tinggi), JavaFX tidak tersedia secara default. Anda harus menambahkan JavaFX sebagai modul terpisah (dependency) ke proyek Anda.
- Pemisahan ini mendorong penggunaan build tool seperti Maven atau Gradle untuk mengelola dan memasukkan modul JavaFX ke dalam proyek.
Ada rumor yang beredar di kalangan pengembang Java bahwa menggunakan fitur drag-and-drop dari alat Visual GUI Builder adalah praktik yang buruk dan tidak profesional. Rumor ini mengatakan bahwa builder menghasilkan kode yang kotor, sulit diatur (unmaintainable), tata letak yang tidak konsisten, dan membatasi kontrol programmer.
Rumor tersebut memang benar dan berlaku untuk alat Visual Builder yang digunakan pada Java Swing lama. Alat-alat ini seringkali menghasilkan output yang bermasalah:
-
Kode Java yang Buruk: Builder Swing cenderung menghasilkan kode Java secara otomatis yang menggunakan Absolute Positioning (koordinat piksel
$x$ dan$y$ ). Kode jenis ini sangat kaku dan rentan hancur ketika ukuran jendela (aplikasi) diubah atau ketika aplikasi dijalankan di sistem operasi yang berbeda, karena tidak memanfaatkan Layout Manager Swing secara efektif. - Mengganggu Kontrol: Kode layout yang dihasilkan otomatis dan rumit ini sangat sulit dibaca, dimodifikasi, atau di-debug oleh programmer secara manual, memaksa programmer untuk terus kembali ke builder untuk penyesuaian terkecil.
- Pemisahan yang Buruk: Builder Swing seringkali mencampur kode visual (View) dengan logika aplikasi (Controller) dalam satu file Java, melanggar prinsip desain Model-View-Controller (MVC).
Inilah sebabnya mengapa banyak programmer Java berpengalaman menghindari Visual Builder Swing dan memilih untuk menulis semua konfigurasi tata letak (Layout Manager) secara manual.
Sebaliknya, alat drag-and-drop pada teknologi modern seperti JavaFX Scene Builder adalah praktik yang sangat direkomendasikan dan diterima secara luas. Perbedaannya terletak pada hasil yang diciptakan oleh alat tersebut:
- Output FXML yang Bersih: Scene Builder tidak menghasilkan kode Java yang kotor. Sebaliknya, ia menghasilkan file FXML (XML Markup). FXML adalah bahasa deklaratif yang hanya mendefinisikan apa yang harus ada di UI, bukan bagaimana membuatnya.
- Mendukung MVC: FXML dirancang untuk memisahkan View (file FXML yang dihasilkan oleh builder) dari Controller (file Java murni yang berisi logika bisnis). Pemisahan ini sangat bersih, memungkinkan desainer bekerja di Scene Builder sementara programmer fokus pada kode Java.
- Tata Letak Responsif: FXML secara alami bekerja dengan Layout Manager modern JavaFX (seperti
HBox,VBox, danGridPane) yang fleksibel dan menghasilkan tata letak yang konsisten dan responsif di berbagai perangkat dan resolusi.
Oleh karena itu, meskipun kritikan terhadap drag-and-drop itu valid untuk teknologi GUI Java yang lama (Swing), Anda disarankan untuk menggunakan Scene Builder saat mengembangkan aplikasi JavaFX, karena alat ini meningkatkan kecepatan desain tanpa mengorbankan kualitas kode dan pemeliharaan proyek Anda.
Cara paling modern dan direkomendasikan untuk menggunakan JavaFX adalah melalui sistem manajemen dependensi seperti Maven atau Gradle. Berikut adalah langkah-langkahnya menggunakan Maven, yang merupakan praktik standar industri:
Pastikan Anda telah menginstal ini di sistem Anda:
- Java Development Kit (JDK): Versi 11 atau yang lebih baru (misalnya, OpenJDK atau Oracle JDK).
- Maven: Build tool (jika Anda membuat proyek dari awal).
- IDE: Integrated Development Environment (misalnya, IntelliJ IDEA, Eclipse, atau VS Code) yang mendukung Maven.
Buat proyek Maven baru di IDE Anda atau melalui command line. Proyek ini akan memiliki file konfigurasi utama bernama pom.xml.
Buka file pom.xml dan tambahkan dependensi untuk modul JavaFX yang Anda butuhkan (misalnya, javafx-controls dan javafx-fxml).
Pastikan untuk mengganti
${javafx.version}dengan versi JavaFX terbaru yang stabil (misalnya, 21 atau 22).
<properties>
<project.build.sourceEncoding>UTF-8</project.build.sourceEncoding>
<javafx.version>22</javafx.version>
<maven.compiler.source>17</maven.compiler.source>
<maven.compiler.target>17</maven.compiler.target>
</properties>
<dependencies>
<dependency>
<groupId>org.openjfx</groupId>
<artifactId>javafx-controls</artifactId>
<version>${javafx.version}</version>
</dependency>
<dependency>
<groupId>org.openjfx</groupId>
<artifactId>javafx-fxml</artifactId>
<version>${javafx.version}</version>
</dependency>
</dependencies>Untuk memastikan JavaFX dapat dijalankan sebagai modul Java yang terpisah (dengan menggunakan module-path), Anda harus menambahkan Plugin Maven JavaFX (atau setidaknya mengkonfigurasi plugin yang ada seperti exec-maven-plugin).
Tambahkan plugin ini di bagian <build> dari pom.xml:
<build>
<plugins>
<plugin>
<groupId>org.openjfx</groupId>
<artifactId>javafx-maven-plugin</artifactId>
<version>0.0.8</version>
<configuration>
<mainClass>com.example.NamaAplikasiAnda</mainClass> </configuration>
</plugin>
</plugins>
</build>-
Buat main class Anda (misalnya
MainApp.java) yang harus memperluasjavafx.application.Application. -
Jalankan proyek Anda melalui IDE, atau dari command line menggunakan perintah Maven:
mvn clean javafx:run
Catatan Penting: Jika Anda tidak menggunakan Maven atau Gradle, Anda harus mengunduh JavaFX SDK secara manual, menyetel path ke library tersebut, dan menjalankannya secara eksplisit menggunakan opsi --module-path pada command line. Namun, metode ini tidak disarankan untuk proyek serius karena kompleksitasnya.
- Getting Started with JavaFX - Dokumentasi dan panduan awal memulai JavaFX.
- Maven Repository - Beberapa dependency JavaFX yang bisa dipasang dengan memasang dependency dari Maven Repository.
- OpenJFX 11 - Dependency JavaFX 11.
- OpenJFX » 26-ea+18 - Dependency JavaFX yang lebih baru.
- Run HelloWorld using Maven - Menjalankan program JavaFX dengan menggunaan Maven.
- JavaFX FXML - Dependency JavaFX FXML dari Maven.
- Gluon Scene-Builder - Fitur drag-and-drop JavaFX. Harus dilakukan dengan aplikasi terpisah ini. Install terlebih dahulu, dan koneksikan ke Intellij.